Membuat Shortcut Tombol Shutdown

on Senin, 23 Juli 2012


Terkadang rasanya sangat malas melakukan shutdown dengan mengklik button windows, lalu pilih shutdown apalagi dalam keadaan terburu - buru. Sebenarnya ada shortcut untuk men-shutdown komputer dengan cepat, yaitu dengan menekan tombol Alt+F4 secara bersamaan, lalu pilih shutdown. Namun ada satu cara yang lebih mudah, yaitu dengan membuatkan shortcut tombol shutdown di desktop komputer. Caranya, klik kanan pada desktop, pilih new, lalu pilih shortcut. Lalu ketikkan SHUTDOWN -s -f -t 0, seperti pada gambar di bawah ini :

lalu tekan tombol next, maka akan muncul tombol shortcut pada desktop. Agar tampilannya lebih menarik, klik kanan pada shortcut, pilih properties, klik tombol change icon, lalu pilih gambar shortcut shutdown.
Nah, sekarang Anda cukup klik 2x pada shortcut setiap kali ingin mematikan komputer.
Kita juga bisa melakukan hal yang sama untuk membuat shortcut tombol restart. Tinggal mengganti SHUTDOWN -s -f -t 0 menjadi SHUTDOWN -r -f -t 0

Selamat mencoba, semoga bermanfaat...

Peran Operational IT Management

on Rabu, 04 Juli 2012


Peran operasional IT management adalah untuk menjalankan kegiatan dan prosedur yang diperlukan untuk mengelola dan memelihara infrastruktur TI sebagai upaya menyediakan layanan dan dukungan TI pada tingkat yang disepakati. Peran tersebut adalah :
  • Console Management, mengacu pada pendefinisian pusat pengamatan dan kemampuan monitoring serta menggunakannya untuk melakukanan kegiatan pemantauan dan pengendalian.
  • Job Scheduling atau  pengelolaan pekerjaan rutin atau batch script.
  • Print and Output management
  • Maintenance activities.
  • Facilities Management, melakukan pengelolaan lingkungan fisik TI.

7 komponen high availability


High availability adalah desain pendekatan sistem dan implementasi layanan terkait yang telah diatur sebelumnya untuk memastikan tingkat kinerja operasional akan dipenuhi selama periode tertentu. Ada 7 komponen high availability :

  1. Redundancy adalah duplikasi kritis komponen atau fungsi dari suatu sistem dengan tujuan peningkatan keandalan dari sistem, biasanya dalam kasus bacup atau fail-safe.
  2. Reputation adalah pendapat tentang suatu entitas, biasanya hasil dari evaluasi sosial pada seperangkat kriteria yang digunakan.
  3. Reliability adalah kemampuan seseorang atau sistem untuk melakukan dan mempertahankan fungsinya baik dalam keadaan rutin, darurat, atau tak terduga.
  4. Repairability adalah kemampuan sistem untuk melakukan pengembalian kondisi yang rusak atau gagal ke operasi yang dapat diterima dalam periode tertentu (repair time)
  5. Recoverability adalah kemampuan sistem untuk mengembalikan kondisi sistem normal pada point dimana terjadinya kegagalan / kerusakan .
  6. Responsiveness adalah kemampuan sistem untuk memahami dan menyelesaikan tugas yang diberikan secara tepat waktu,
  7. Robustness adalah kemampuan sistem komputer untuk mengatasi kesalahan selama eksekusi atau kemampuan algoritma untuk terus beroperasi meskipun terjadi kelainan pada input, perhitungan, dan lain-lain.

Faktor – faktor yang mempengaruhi high availability


  • Menyewa VPN IP dari vendor komunikasi data yang berskala nasional.
Kelebihan menggunakan jalur VPN IP sewa adalah availability layanan sewa akan selalu dikawal 24 jam oleh pihak vendor komunikasi data, karena layanan tersebut masuk dalam kategori layanan enterprise.
Kekurangannya adalah harga layanan sewa ini relatif mahal, yaitu untuk 32Kbps saja di PT. Telkom, harga sewa VPN IP tidak kurang dari 1 juta rupiah per bulan per kantor cabang. Untuk kantor pusat diperlukan koneksi VPN IP dengan kecepatan minimal 256 Kbps (perkiraan harga sekitar Rp. 2,5 juta per bulan).

  • Mengurangi penambahan komponen yang berlebihan terhadap desain system
Menambahkan komponen lebih ke desain sistem secara keseluruhan dapat merusak upaya untuk mencapai high availability. Itu karena sistem yang kompleks secara inheren memiliki titik kegagalan lebih potensial dan lebih sulit untuk diterapkan dengan benar.

  • Menerapkan Business Continuity/Disaster Recovery.
Gartner Research 2001 mencantumkan 4 item yang perlu diperhatikan saat melakukan desain sistem yang mampu meminimalisir dampak dari gangguan sistem :

Ø  Disaster recovery plan-kemampuan untuk recovery mission-critical sistem ke lokasi lain
Ø  Business resumption plan-kemampuan untuk menjaga fungsi layanan sistem sampai proses recovery sistem selesai dilakukan
Ø  Business recovery plan-kemampuan untuk recovery business process pada lokasi cadangan (kerap dikenal dengan istilah “workspace recovery”).
Ø  Contingency plan-antisipasi kondisi darurat yang berimplikasi pada terganggunya layanan system